14 Juli 2011

Gempa bumi (Bagian II)

1. Mencatat gempa bumi.
Seismograf adalah perangkat yang digunakan ilmuwan untuk mengukur (sekaligus mencatat) gempa bumi .  Alat ini ditujukan untuk mencatat secara akurat pergerakan tanah selama terjadi gempa.
Untuk mencegah kesalahan pencatatan, seismograf harus ditempatkan  terisolasi dan terhubung ke bedrock.
Anda bisa membuat seismograf yang sangat sederhana dengan menggantungkan bandul besar pada tali di atas meja. Dengan menyematkan pena pada bandul dan menempelkan kertas ke meja sedemikian rupa sehingga bila bandul berayun jejak pena dapat terekam di atas kertas. Jika anda menggunakan gulungan kertas serta ada motor yang dapat menarik kertas secara perlahan, anda akan merekam getaran dari waktu ke waktu.
Merekam getaran tanpa penguatan seperti ini akan menghasilkan jejak dengan simpangan yang kecil dan sulit diamati. Dalam seismograf yang sesungguhnya, digunakan penguat sinyal sehingga getaran sangat kecil dapat terdeteksi. Sebuah seismograf mekanik besar memiliki bandul yang beratnya bisa mencapai 450 kg  atau lebih.

2. Skala pencatatan gempa
Skala standar yang digunakan untuk menctat gempa adalah skala Richter. Skala ini adalah skala logaritmik  artinya bahwa  skala 1 adalah lebih kuat sepuluh kali dari skala 0, skala 2 lebih kuat 10 kali dari skala 1, dan seterusnya.
Definisi dari skala Richter sendiri adalah sbb: Gempa dikatakan memiliki kekuatan 0 pada skala Richeter apabila gempa tersebut mampu membuat simpangan 1 micro meter pada seismograf Wood-Anderson, yang bejarak 100 km dari pusat gempa.
Gempa yang tersedeksi di bawah 2,0 pada skala Richter, tidak terdeteksi oleh orang normal dan disebut gempa mikro. Gempa mikro sesungguhnya terjadi terus-menerus. Gempa bumi dengan kekuatan diatas 2.0 sampai kurang dari 6.0 disebut gempa Moderat. Gempa bumi berkekuatan 6,0 atau lebih dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan. Gempa terbesar di dunia sejak tahun 1900 tercatat 9,5 pada skala Richter terjadi di Chili pada 22 Mei 1960.

3. Kerusakan bangunan akibat gempa bumi
Seperti  disebutkan diatas bahwa gempa berkekuatan 6 atau lebih pada skala Richter dapat mengakibatkan kerusakan pada bangunan. Kerusakan yang ditimbulkan berbeda-beda dari suatu tempat ketempat yang lain. Hal ini tergantung dari kondisi geologi setempat serta kondisi bangunan itu sendiri.
Untuk menggambarkan tingkat kerusakan akibat gempa, didefinisikan Skala Intensitas Mercalli  yang sekarang digunakan adalah skala intersitas yang telah dimodifikasi yan disebut Modified Mercalli Intensity Scale.  Skala ini secara luas digunakan oleh seismologis di Amerika Serikat untuk mencari informasi terntang seberapa parah kerusakan yang ditmbulkan oleh gempa. Tingkat intensitas dinyatakan oleh bilangan Romawi antara I dan XII.
Untuk keperluan disain bangunan,  didefinisikan pula Percepatan Tanah Puncak (Peak Ground Acceleration) yaitu percepatan tanah maksimum yang dapat terjadi di wilayah geografis tertentu.


Instrumental
Intensity 
Acceleration
(g)
Velocity
(cm/s) 
Perceived Shaking  Potential Damage 
I  < 0.0017 < 0.1  Not Felt  None
II-III 0.0017 - 0.014  0.1 - 1.1  Weak  None 
IV  0.014 - 0.039  1.1 - 3.4  Light  None 
V 0.039 - 0.092  3.4 - 8.1  Moderate Very light 
VI 0.092 - 0.18  8.1 - 16  Strong  Light 
VII 0.18 - 0.34  16 - 31  Very Strong  Moderate 
VIII 0.34 - 0.65  31 - 60  Severe Moderate to Heavy 
IX 0.65 - 1.24  60 - 116  Violent Heavy 
X+ > 1.24  > 116  Extreme  Very Heavy 

(sumber tabel http://en.wikipedia.org/wiki/Peak_ground_acceleration)



(dikutip daei berbagai sumber)

Tidak ada komentar: