22 Juni 2013

Bentang Alam Vulkanik

Bentang Alam Vulkanik (Volcanic Landform) adalah bentang alam yang dibentuk dan dipengaruhi oleh proses geologi. Bentang alam vulkanik mencirikan material yang membentuknya, dan bentuk akhir tergantung pada perilaku erupsi susulan dari gunung api.

Beberapa contoh berikut adalah termasuk bentang alam vulkanik:
1. Gunung Api Perisai
  • shieldvolc.gif (10889 bytes) lereng landai dibagian atas(sekitar 5o) dan lereng yang lebih curam dibagian bawah(sekitar 10o)
  •  dibentuk oleh aliran lava tipis disekeliling lubang ventilasi
  • dibentuk oleh magma basaltik (viskositas rendah)
  • Viskositas rendah dibagian atas (mengalir lancar),viskositas tinggi di lereng yang lebih rendah(aliran tersendat/lebih tebal)
  •  Sebagian besar memiliki bentuk melingkar atau oval dalam tampilan peta

 2. Stratovolcanoes (juga disebut Volcanoes Composite)
  • lereng lebih curam dari pada gunung api perisai (6 sampai 10o di bagian  bawah, 30o dekat bagian atas) 
  • curam di dekat puncak ( tebal, aliran lava kental ,tidak melakukan perjalanan jauh menuruni lereng)
  • landai dekat dasar (akumulasi bahan terkikis dari gunung berapi dan akumulasi bahan piroklastik / batuan yg bersifat klastik atau lepas-lepas)
  • komposit: terdiri lapisan aliran lava dan material piroklastik . Materi piroklastik dapat membuat lebih dari 50% dari volume stratovolcano 
  • Lava dan piroklastik biasanya andesit untuk rhyolitic dalam komposisi. 
  • lebih eksplosif dari gunung berapi perisai(lava lebih kental) 
  • terkadang memiliki kawah di puncak yang dibentuk oleh ejeksi ledakan bahan dari ventilasi pusat
  • Jangka waktu istirahat (kali tidak aktif) ratusan hingga ribuan tahun, membuat jenis gunung berapi sangat berbahaya(orang enggan mengindahkan peringatan tentang kemungkinan letusan)
 3. Cinder Cones(also called Tephra Cones) 
  •  Kerucut sinder adalah kerucut volume kecil biasanya terdiri dari basal bahan andesit 
  • dibangun oleh endapan yang jatuh mengelilingi lubang letusan 
  • lereng kerucut dikendalikan oleh sudut kemiringan stabil untuk bahan yang tidak longgar dan biasanya antara sekitar 25 dan 35 o
  • menunjukkan struktur berlapis internal 
  • Pada kerucut muda kawah jelas, pada kerucut tua kawah biasanya terkikis  
  • Cinder dan tephra kerucut biasanya terjadi sekitar ventilasi puncak dan ventilasi sisi dari stratovolcanoes
  • contoh yang sangat baik cinder cone adalah Volcano Paricutín di Meksiko. Gunung berapi ini lahir di sebuah ladang jagung petani pada tahun 1943 dan meletus selama 9 tahun ke depan
  • Kerucut sinder sering terjadi dalam kelompok, di mana puluhan hingga ratusan kerucut yang ditemukan di satu daerah.
  •  

4. Maars
  • hasil dari kegiatan freatik atau phreatomagmatic, dimana magma memanasi air tanah menimbulkan uap bertekanan tinggi bercampur material yang ada sebelumnya meledak keluar dari tanah membentuk kerucut tephra dengan lereng lembut. 
  • Bagian dari dinding kawah akhirnya runtuh kembali ke kawah, ventilasi diisi dengan material lepas, dan jika kawah masih lebih dalam dari permukaan air, kawah diisi dengan air untuk membentuk danau 
 

Selain itu masih ada jenis lainnya yaitu :
  • Volcanic Domes (also called Lava Domes)
  • Craters and Calderas
  • Resurgent Dome
  • Geysers, Fumaroles and Hot Springs
  • Plateau Basalts or Flood Basalts Converging Plate Margins 
  • Hot Spots
sumber :
http://www.tulane.edu/~sanelson/Natural_Disasters/volclandforms.htm

15 Januari 2012

Sifat Kelistrikan Bumi

Sifat-sifat kelistrikan bumi menarik untuk diamati karena bisa digunakan sebagai metode untuk "melihat" intertior bumi yang tidak bisa dilihat dengan mata karena sifat cahaya yang tidak bisa menembus nya.

Sifat listrik yang bisa menembus interior bumi merupakan suatu pilihan untuk mengamati struktur dan fitur zona-zona ekonomis di bawah permukaan tanah. Metoda eksplorasi yang lazim digunakan adalah:
1. Metode Tahanan Jenis.(Resistivity Method)
2. Metode Polarisasi Induksi (Induced Polarization /IP)
3. Metode Self Potential (SP)

A. Metode Tahanan Jenis

Metode ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran visual tahanan jenis batuan pada suatu bidang/penampang vertikal.

Sepasang elektroda sumber dengan kuat arus dan jarak tertentu(AB) ditancapkan di permukaan tanah. Sementara dua elektroda lain sebagai penerima ditancapkan pada di tengah kedua elektroda sumber dengan jarak tertentu(LM) dan diukur beda potensialnya.

Hasil pengukuran kemudian diolah untuk mendapatkan grafik Resistivitas Semu VS Kedalaman (AB/2). Tahap selanjutnya dilakukan interpretasi terhadap grafik tersebut sehingga diperoleh gambaran visual tahanan jenis

B. Metode IP

Metode Induksi Polarisasi biasanya digunakan untuk eksplorasi mineral. Metode ini merupakan suatu metode yang mendeteksi terjadinya polarisasi listrik pada permukaan mineral-mineral logam di bawah permukaan.

Metode ini dapat mendeteksi adanya anomali resistivitas meski dalam jumlah yang sangat kecil, yang tidak terdeteksi oleh metode lain.

C. Metode Self Potential
Potensial spontan (SP), juga disebut potensial diri,adalah beda potensial listrik alami di Bumi, diukur dengan elektroda relatif terhadap elektroda referensi tetap.

Potensi spontan sering diukur bawah lubang bor untuk mengevaluasi formasi di industri minyak dan gas, dan juga dapat diukur sepanjang permukaan bumi untuk eksplorasi mineral atau investigasi air tanah.

Fenomena dan aplikasi untuk geologi pertama kali diakui oleh Conrad Schlumberger, Marcel Schlumberger, dan Leonardon EG pada tahun 1931, dan contoh pertama yang diterbitkan berasal dari ladang minyak Rusia.